Laman

Minggu, 20 September 2015

lelang ongkol

Tulisan ini sekelumit tentang Prosesi pesta pernikahan adat desa Jiwa Baru. Desa Jiwa Baru adalah gabungan (dua) desa yaitu Baru Lubai dan Kurungan Jiwa, bagian dari wilayah kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. Terletak pada dataran rendah, dilintasi oleh Sungai Lubai. Jarak dari Kota Palembang 120 KM dan dari Kota Batu Raja 70 KM. Mayoritas penduduknya adalah etnis Lubai masuk sub suku Ogan, rumpun suku Melayu Palembang. Bahasa yang digunakan adalah mirip bahasa Melayu Deli. Agama yang dianut masyarakat desa Jiwa Baru mayoritas Islam. Mata pencaharian penduduk adalah petani kebon Karet dan kebon Nanas.  

Berbagai kebudayaan di negera kita Republik Indonesia memang selalu unik dan menarik. Salah satunya adalah budaya Lubai khususnya desa-desa yang telah berdiri sejak zaman pemerintahan Hindia Belanda. Suatu tradisi sejak lama telah dilaksanakan adalah acara lelang Ongkol selalu menghiasi prosesi resepsi pernikahan adat di Lubai. Unik bukan?

Apa Lelang Ongkol...

Lelang Ongkol hanyalah sebuah istilah. Yang dilelang bukan Ongkol ataupun Bongkol. Akan tetapi yang dilelang adalah kue Engkak Ketan dan Ayam Panggang seekor utuh dalam bahasa Lubai ayam masak ongkol. Acara adat suku Lubai ini mempunyai tujuan untuk mengumpulkan uang sumbangan dari para tamu undangan, untuk membantu biaya penyelenggaraan kegiatan resepsi pernikahan tersebut.

Lelang adalah proses membeli dan menjual barang atau jasa dengan cara menawarkan kepada penawar, menawarkan tawaran harga lebih tinggi, dan kemudian menjual barang kepada penawar harga tertinggi. 

Bagaimana cara Lelang Ongkol...

Adapun tatacara pelaksanaan lelang ongkol adalah panitia resepsi pernikahan memanggil gadis-gadis yang telah diberi tugas untuk memegang kue atau ayam untuk naik keatas panggung. Masing-masing gadis memegang satu buah kue atau seekor ayam. Para gadis-gadis tersebut berdiri sejajar, menghadap kearah tamu undangan. Panitia lelang ongkol akan menyebutkan lelang ongkol yang pertama adalah kue atau ayam yang dipegang oleh si gadis ... dan seterusnya.

Panitia lelang ongkol melaksanakan pelelangan dengan cara kue atau ayam ditawarkan kepada para tamu undangan, dengan harga menimal Rp. 300.000,- (Tiga ratus ribu rupiah). Harga penawaran tertinggi mencapai Rp.1.500.000,- ( Satu juta lima ratus rupiah). Selanjutnya tamu undangan akan  menawar kue atau ayam tersebut. Panitia lelang ongkol akan menawarkan kembali kepada tamu undang yang lain, sambil menghitung sampai bilangan yang ketiga. Apabila tidak ada lagi tamu undangan yang menaar, maka kue atau ayam akan diberikan kepada penawar tadi. Jika ada tamu undangan yang lain menawar, maka kue ataupun ayam akan diberikan kepada undangan yang paling tinggi tawarannnya.

Kapan dan dimana Lelang Ongkol...

Waktu dan pelaksanaan lelang ongkol adalah pada acara resepsi pernikahan berlangsung, biasa setelah kata sambutan. Agar acara lelang ongkol tidak membosankan biasanya diselinggi dengan hiburan. Acara lelang ongkol memerlukan waktu menimal 60 menit maksimal 90 menit. Tempat pelaksanaan lelang ongkol diatas panggung hiburan persis di depan singgahsaana raja dan ratu sehari duduk bersanding.

Aplikasi Lelang Ongkol...

Pada tahun 1976, resepsi pernikahan kakak kami merupakan acara lelang ongkol yang pertama kali penulis saksikan, dengan ketua panitia lelang ongkol Kanda Robin Hood. Tempat pelaksanaan resepsi pernikahan di desa Jiwa Baru "Baru Lubai" dulu desa ini belum di gabung dengan desa Kurungan Jiwa. Pada tahun 2007, resepsi pernikahan Erlan bin Haji Efran Habson, penulis kembali menyaksikan acara lelang ongkol. Acaranya cukup seru, tamu undangan berlomba menawar kue ataupun ayam yang lelang. Tempat pelaksanaan resepsi pernikahan di desa Jiwa Baru.

Pada tahun 2012, resepsi pernikahan anak kakak Hazmir bin Wak Sekolan Tempat pelaksanaan resepsi pernikahan di desa Jiwa Baru. Panitia lelang ongkol diantaranya Lega Reno bin Robin Hood. Uang lelang ongkol terkumpul sebesar Rp. 22.500.000,- (Dua puluh dua juta lima ratus rupiah). 

Pada tahun 2012 resepsi pernikahan adinda Sangkut Abadi anaknya bibi Hildayah binti Kakek Wakif. Tempat pelaksanaan  resepsi pernikahan di desa Gunung Raja, kecamatan Lubai, kabupaten Muara Enim, provinsi Sumatera Selatan. Uang lelang ongkol terkumpul sebesar Rp. 35.000.000,- (Tiga puluh lima juta rupiah).

Pada tahun 2015, bulan September resepsi pernikahan keponakan kami Sendry Agira Saputra bin Emran Saputra. Tempat pelaksanaan resepsi pernikahan di desa Jiwa Baru. Uang lelang ongkol terkumpul sebesar Rp. 16.650.000,- (Enam belas juta enam ratus lima puluh ribu rupiah).

Analisis penulis...

Berdasarkan pengamatan penulis, pada saat prosesi pernikahan adat Lubai dilaksaksanakan acara lelang ongkol. Panitia lelang ongkol cukup piawai memandu acara ini. Ketika juru lelang melelang kue atau ayam, maka juru lelang lainya akan ikut memberikan penawaran sampai ada penawaran yang lebih tinggi terhadap kue atau ayam tersebut. Apabila tidak ada penawaran yang lebih tinggi dari penawaran tamu undangan yang pertama menawar, maka secara langsung tamu undangan tadi dinyatakan berhak memenang lelang ongkol tersebut.

Acara lelang ini bertujuan untuk mengumpulkan uang sumbangan dari tamu undangan. Hal ini sudah menjadi tradisi pernikahan adat Lubai khsususnya desa jiwa Baru, melaksanakan acara lelang ongkol. Tidak dapat dipungkiri bahwa cara lelang ongkol terdapar nilai mudhorotnya. Tamu undangan akan berlomba menaikan harga tawaran, hal ini akan membuat persaingan taawar menawar harga kue dan ayam. Bagi tamu undang yang mempunyai uang banyak tidak menjadi masalah, tapi bagaiamana dengan tamu undangan yang hanya memilik uang yang pas pasan saja?

Fenomenal Lelang Ongkol adalah persepsi masyarakat Lubai bahwa si pembeli ataupun sipenawar kue ataupun ayam semakin tinggi tawarannya, maka dia akan dipersepsikan tinggi pula status sosialnya; Penulis pernah menyaksikan tawaran paling tinggi untuk seekor Ayam Panggang seharga Rp. 1.500.000,- (Satu juta lima ratus rupiah). Sungguh fantastis harga seekor ayam panggang atau kue engkak ketan sebesar tawaran tersebut. Padahal harga dipasaran hanya 10% saja dari tawaran pada acara lelang ongkol yang penulis saksi kan. 

Komentar Anggota FKLB...
  •  Idran Karyan Aku ragu ape acara lelang itu memang adat ye diistiadatkan di Lubai? Ape musek (biasenye gado-gado dengan dangdut paleng banyak), maseh menonjolkan aurat, dan kadang-kadang ade sawerannye, itu perlu dipertahankan? Kadang-kadang terlalu banyak sambutan, padahal jeme datang nak dapat hiburan. Maaf, tulung dikomentari.
  • Amar Lubai Kakak Idran Karyan aku nak menanggapi sedikit komentarnye sbb : Acare Lelang Ongkol alias Juadah dan Ayam ye lah diadekan nei tahun 1970-an sehingge wajarlah kalu ini dijadikan acare adat.
  • Ishaq Sy Arroisi Sejarah lelang itu berasal dari budaya Jahiliyah. Dimana pada zaman dahulu para pembesar Jahilliyah biasa melelang para budak miliknya, bahkan melelang wanita peliharaannya. Sebaiknya budaya lelang tersebut dihapuskan karena menurut hadis Nabi Muhammad sholallahu 'alaihi wassalam, :"Barang siapa menyerupai suatu kaum maka dia bagian darinya"
  • Amar Lubai Kakanda Ishaq Sy Arroisi sebaiknye masalah ini diadakan suatu seminar di Lubai, pesertanya terdiri dari unsur Pemerintahan, tokoh-tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat yang memahami masalah ini.
  • Ishaq Sy Arroisi Kita cuma memveri pandangan saja, karena susah merobah budaya yang sudah mengakar. Tidak akan banyak yang sependapat dengan kita. Perlu diketahui banyak tamu undangan yang enggan untuk hadir di pesta karena takut kena lelangan, mengingat lelangannya cukup mahal bagi kita yang berkantong pas-pasan.
  • Amar Lubai Kalau aku melihatnya lelang itu adalah sebuah tradisi yang menjadi gengsi, sehingga seakan-akan apabila seseorang melelang kue dia diangap mapan. Dari sudut pandang yang lain lelang ini bertujuan memberikan bantuan kepada sohibul hajat.
  • Deddy Ramdhany Nukman Kang @ Numpang Koment Sedikit Masalah Lelang. Tujuan lelang Di buat pada acara pernikahan ..bertujuan untuk membantu meringankan biaya yang Punya hajatan..dan itu pun tidak di paksakan ke pada seluruh tamu...Panitia acara biasanya sudah mencatat tamu yang akan di tembak untuk melelang.dan harganya di lempar ke tamu tidak mutlak panitia yang menentukan..dan biasanya perwakilan desa yang di undang mendapat tawaran, tokeh balam, tokoh masarakat, dan sanak kerabat yang di rasa memiliki kemampuan secara ekonomi. Kalu masalah sejarah lelang..Oke budaya Yahudi. Tapi makna dan tujuanya beda dengan Lelang Ongkol. Cuma...Jumlah lelang yang Harus di kurangi..jangan sampai memakan waktu
  • Amar Lubai Adinda Deddy Ramdhany Nukman, semoga tulesan kite ini ade manfaatnye demi untok kebaekan adat istiadat kite di Lubai... Dan bukan maksud kite ndak menggurui tapi ini semate-mate ini adelah sebuah pemikiran kite untok kebaekan besame-same... Dan Kalu kakang bependapat setiap 5 kali lelang ongkol diselingi dengan hiburan untuk melenggetkan ase ngantuk, ase angat dsbnye...
  • Okto Harkam mang amar kalu boleh urun rembuk sebenahnye lelang itu boleh bai, tapi jangan dijadikan ajang pamer kemampuan itu same dengan riak...jadi sebaiknye kalu nak nulung biaye dek perlu melalui lelang, jadi lelang kue atau ongkol hanya untuk hiburan aku kurang setuju kalu itu dikatekan adat justru adat yang lain banyak ditinggalkan.
  • Deddy Ramdhany Nukman Benah nian Kang::::: Kadang Kadang Pembagian waktu yang agak kurang pas..Okelah kang Barvo untuk Forum ini.
Semoga tulisan ini bermanfaat bagai pembaca, maafkan kami jika ada yang kurang berkenan atas tulisan kami pada halaman blog ini.

Salam hangat dari kami diperantauan...
Amrullah Ibrahim, S.Kom

1 komentar:

  1. Kelebihan Dan Kekurangan Ayam Ekor Pendek, banyak dimiliki oleh berbagai jenis ayam jago seperti ayam bangkok, ayam peru, ayam saigon, ayam pakhoy, ayam filipina, ayam burma ataupun jenis ayam jago lainnya.

    Dan Ayam Jago pada umumnya memiliki kualitas yang berbeda-beda dari setiap jenisnya. pada kesempatan kali ini, pemainayam ingin mengulas beberapa fakta menarik mengenai Ayam Jago Yang Memiliki Ekor Pendek.

    Ayam Aduan Ekor Pendek
    https://pemainayam.vip/tag/ayam-aduan-ekor-pendek/

    BalasHapus