Tulisan
ini sekelumit tentang Kerio dalam bahasa Palembang,
dalam bahasa Lubai disebut Kerie. Kajian Kerio ini bukanlah untuk
diperdebatkan, kami menulis kajian kerio hanya sekedar ingin berbagi
cerita, berbagi informasi.
Kerio adalah jabatan kepala dusun pada masa pemerintahan sistem marga di Sumatera Selatan. Setiap marga terdiri dari beberapa dusun dan setiap dusun terdiri dari beberapa kampung. Jabatan Kerio setingkat dengan jabatan kepala desa saat ini. Seorang Kerio bertanggaung kepada Pesirah. Tugas seorang Kerio adalah menjalan roda pemerintahan pada desanya dan melaporkan segala sesuatu kondisi desanya kepada Pesirah. Untuk menjalankan tugas pemerintahan seorang Kerio dibantu beberapa orang Penggawo.
Kerio dusun Baru Lubai
Pada tahun 1960 sampai dengan 1973 pada dusun Baru Lubai yang menjadi Kerio adalah wak Zawawi. Masyarakat setempat biasanya memanggilnya Kerie Zawawi. Beliau memerintah dengan arif dan bijaksana. Semasa beliau menjadi Kerio untuk menjalankan roda pemerintahan dusun dibantu oleh ayah kami Muhammad Ibrahim bin kakek Haji hasan bin puyang Aliakim sebagai seorang Penggawo kampung 1 dan Pangmisan Darlan sebagai Pengawo kampung 2.
Kerio dusun Kurungan Jiwa
Pada tahun 1960 sampai dengan 1973 pada dusun Kurungan Jiwayang menjadi Kerio adalah wak Sofwan Masyarakat setempat biasanya memanggilnya Kerie Safwan. Beliau memerintah dengan arif dan bijaksana. Semasa beliau menjadi Kerio untuk menjalankan roda pemerintahan dusun dibantu oleh pama kami Muhammad Daud bin kakek Wakif bin puyang Kenaraf sebagai seorang Penggawo kampung 1 dan kakak kami Umar Chotob sebagai Pengawo kampung 2.
Demikian kajian kerio semoga bermanfaat bagi pengunjung dan terimakasih atas kunjunganya ke blog kami.
Salam hangat dari kami diperantauan...
Amrullah Ibrahim, S.Kom
Tidak ada komentar:
Posting Komentar